Haram?




Dalam kitab perjanjian lama ( Imamat 11:1-47) di tulis tentang perintah tuhan umat Israel (YHWH) kepada musa dan harun tentang  makanan (daging binatang) haram. Sebenarnya istilah "haram" di sana tidaklah tepat. Kata itu diterjemahkan dari bahasa hebrew ṭā·mê / טָמֵ֥א, yg sebenarnya berarti "impure/unclean".

Kata "haram" sendiri merupakan kosa kata bahasa arab yg berarti "terlarang". Jadi sebenarnya adalah karena binatang itu "unclean/impure (sebab)" maka di haramkan/dilarang untuk di makan.

Lalu kenapa kok di larang untuk di makan? Jelas itu bukan karena faktor "hygienists", karena sejak beribu2 tahun lamanya bangsa2 sudah mengkonsumsi babi, ikan2 yg tidak bersirip, dll, dan mereka sehat2 saja, malah cerdas2...(cina, jepang, eropa, dsb). Lalu kenapa?

Untuk bisa mencari alasan sesungguhnya, kita bisa coba menengok ke dalam kepercayaan yahudi, si empunya taurat.

Menurut kepercayaan Yahudi  (kabalah=mistical interpretasi dari torah), negative sefirot (unclean emanation/unclean spirit)  dari Ein Sof (The infinite) adalah penyebab dari keberadaan kejahatan di dunia.

Sefirot ini bisa di pahami sebagai 10 roh/force dari Allah (creative force/ emanasi dimana "The infinite" reveals him self ke dlm dunia ciptaan). Dlm the book of Zohar (Shemini, 111) di jelaskan bahwa "unclean animal" berasal dari emanasi negatif ini, yg lalu di larang untuk di makan, karena energi negatifnya akan mempengaruhi spiritual aspek dari orang yg memakannya. Semua dari Allah, tapi tidak semua yang dari Allah itu baik untuk konsumsi manusia.

Zohar (Shemini, 111). : 

Whoever eats of these unclean foods cleaves
to the Other Side and defiles his body and soul. The Unclean Spirit
rests upon him and he shows that he has no portion in the Highest
One, nor does he come from His side, nor does he cleave to Him. If
he departs from this world in such a state, he will be seized by all
those who are grasped by the Unclean Side, and he will be defiled by
them. Moreover, he is judged as a man spurned by his Master,
spurned in this world and in the World to Come.

Salam!