HANYA KRISTEN SAJA YG SELAMAT, BENARKAH?

Ada pendapat di sebagian kalangan Kristen bahwa hanya orang Kristen saja yang bisa ikut dalam kehidupan kekal di sorga. Lalu bagaimana dengan non kristen yang hidupnya benar, mengasihi sesama, rajin berdoa dan menjauhi kejahatan? Apakah tetap binasa? Kok rasanya tidak adil ya...


Ada seorang yang datang kepada Yesus dan bertanya, “Guru, perbuatan baik apakah yang harus aku lakukan untuk menerima hidup yang kekal?” Ia menjawab, “Mengapa engkau bertanya kepada-Ku tentang hal yang baik? Hanya Allah yang baik. Jika engkau mau hidup selamanya, engkau harus taat pada hukum-hukum itu.” Orang itu bertanya lagi, “Hukum yang mana yang harus kutaati?” Jawab Yesus, “Jangan engkau membunuh, jangan engkau berzina, jangan engkau mencuri, jangan engkau berdusta terhadap orang lain, hormati ayah dan ibumu.Dan kasihi sesamamu seperti dirimu sendiri. Orang muda itu berkata, “Aku sudah mematuhi semuanya itu. Apa lagi yang harus kulakukan?” Ia berkata kepada orang itu, “Jika engkau mau sempurna, juallah semua yang engkau miliki dan berikanlah uangnya kepada orang miskin. Dengan melakukan itu engkau akan kaya di surga. Lalu ikutlah Aku!” (Mat 19: 16-21)

Tentang bagaimana keselamatan (Kristen dan non Kristen) bekerja, dapat di baca dalam uraian di bawah ini :  


“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya dan setiap ranting yang berbuah, dibersihkanNya, supaya ia lebih banyak berbuah. Kamu memang sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah,  jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api. (John 15:1-5)


Dengan menerima Yesus sebagai juru selamat, maka kita membuka/penyerahan diri agar roh kebenaran mengalir dan tinggal dalam diri kita, sehingga kita menjadi seperti ranting yang menempel dan menyatu dengan pokok tanaman anggur yang subur dan sehat. Zat-zat yang di perlukan agar ranting dapat berbuah di suplai dari pokok anggur tersebut. Demikian juga kita akan di suplai karunia roh kebenaran yang memungkinkan kita untuk hidup dan berbuah kebenaran pula, karena kita adalah ranting dari pokok yang benar. Kedatangan Yesus sebagai juru selamat adalah suatu cara yang ampuh untuk menyelamatkan manusia dari kesesatan. Sebelum Yesus, Allah masih menggunakan cara “konvensional” untuk menunjukkan jalan keselamatan kepada manusia, yaitu melalui firman / hukumNya yang di sampaikan oleh para nabi.  Mereka ini golongan manusia yang bertindak tanduk dengan patokan hukum/aturan dari luar, bukan dari dalam . Seperti tanaman dalam pot kecil yang tergantung dari siraman dan pupuk dari luar, karena ia tidak terkoneksi langsung dengan sumber kehidupan yang bisa menyalurkan zat-zat yang di butuhkannya secara kontinyu untuk tumbuh dan berbuah.


Sebaliknya, ketika Kristus tinggal dalam diri kita, maka kebenaran BEKERJA DARI DALAM diri kita, kita menjadi berisi oleh roh kebenaran, Allah bekerja melalui firmanNya yang hidup dalam diri yang percaya, seperti zat hidup yang men-suplai ranting pohon, agar setiap mereka yang membuka diri kepada Kristus beroleh hidup, sehingga kita tidak seperti orang berjalan di kota yang asing, yang harus selalu melihat dan mengartikan rambu2, dan masih berkemungkinan besar untuk tersesat. Mereka meraba-raba dalam kegelapan yang tidak ada terangnya, dan membuat mereka berjalan terhuyung-huyung seperti orang mabuk. Tapi bagi yang percaya, tidak ada kota yang asing bagi kita, tidak ada lagi jalan yang gelap di hadapan kita, semua jalan di pelosok menjadi terang benderang dan akrab dengan kita, karena pengetahuan tentang “jalan yang benar” sudah ada dalam hati kita, karena firmanNya hidup dalam diri kita, bukan di luar kita, sehingga kita menjadi anak Allah/ anak kebenaran (Taat karena kasih), dan bukan lagi hamba yg di berikan seperangkat hukum / aturan ketat dari tuannya (Taat karena takut).

“Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku,  ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup.”(John 8:12)

Menjadi bisa di mengerti kenapa bangsa/manusia yang tidak /belum menerima Kristus sebagai juru selamat berjalan jauh dari kebenaran dan kasih, mereka memuliakan Allah dengan cara yang salah, karena mereka tidak mengenal Allah yang sesungguhnya. Mereka hanya rajin berteriak Allah! Allah!, tapi mereka lupa bahwa sesungguhnya Allah ada di antara kita, bahwa mengasihi sesama berarti mengasihi Allah juga. Adalah tidak mungkin manusia mengasihi Allah jika dia tidak mengasihi sesama, tidak mungkin seorang pemimpin mencintai bangsanya, apabila dia tidak mencintai rakyatnya. Firman Tuhan yg hidup tidak mendapat tempat di hati mereka, sehingga roh kudus-pun enggan mengalir dan bekerja dlm diri mereka. Ibarat pohon yang kering, kering jugalah rantingnya. Jangan mengharap buah yang baik dari pohon yang kering, jangankan buah, tunas pun tidak. Bagaimana mungkin ranting anggur dapat berbuah jika dia patah dan jatuh ke tanah? Yesus adalah firman Allah yg hidup, barang siapa telah mendengar dan percaya kemudian melakukannya (syarat/bersih karena firman) maka  dia telah membuka pintu kepada roh kebenaran untuk mengalir dan bersemayam dalam hatinya (proses), sehingga ia akan berbuah kebenaran dan menuju keselamatan (hasil). Sebaliknya barang siapa tidak percaya kepada  ajaran Kristus, maka ia tdk memenuhi syarat bersih, sehingga roh kebenaran tidak mengalir dalam dirinya. Baptisan pada hakekatnya adalah memohonkan hati nurani yang baik. Kristus itu bagaikan darah, yang mengalir di dalam tubuh manusia yang hidup, yang membawa zat hidup ke seluruh tubuh, sehingga setiap organ tubuh kita dapat hidup,  tumbuh dan beraktivitas.

Jeremiah 31:31–34 Aku akan menaruh hukum-Ku ke dalam pikiran mereka dan Aku akan menulis hukum-Ku pada hati mereka. Aku akan menjadi Allah mereka, dan mereka akan menjadi umat-Ku. Orang tidak akan pernah lagi mengajar tetangganya atau saudaranya untuk mengenal Allah. Semua orang, kecil atau besar, akan mengenal Aku. Dan Aku akan mengampuni kesalahan mereka, dan tidak lagi mengingat dosa-dosanya.”  


“Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu. Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman”( John 6:53-54)
“Inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.” (Mat 26:28)
 Penjelasan: Makan daging dan minum darahNya adalah sama seperti ranting yang menerima zat hidup dari pokok tanamannya, Darah dan daging = Roh kudus mengalir dalam diri mereka yang diselamatkan.

Barang siapa memiliki Anak, ia memiliki hidup, barangsiapa tidak memiliki Anak ia tidak memiliki hidup (1 John 5:12)
“Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya akan hidup” (John 5:25)

Penjelasan : Roh kudus akan dan sudah bersemayam dalam setiap mereka yang percaya kepada Kristus menjadikan mereka bisa di sebut “hidup”

Lalu bagaimana dengan non kristen? Selamatkah? Mereka akan di benarkan asal berpegang teguh pada hukum/aturan Allah. Selalu berusaha keras untuk melihat rambu dan mengikutinya. Memang resiko tersesat masih sangat ada, tapi jika itu sudah merupakan pilihannya, maka itulah resikonya. Allah sudah memberikan jalan baru yang terang melalui Kristus, tetapi kalau masih memilih jalan lama dan berliku ya silahkan.


Hukum Taurat itu menjadikan orang benar di hadapan Allah jika hukum Taurat ditaatinya. Orang yang bukan Yahudi tidak memiliki hukum Taurat. Jika mereka melakukan yang diperintahkan hukum Taurat secara naluri dengan tidak mengetahui hukum Taurat yang sesungguhnya, mereka membuat peraturan atas dirinya sendiri. Hal itu dibenarkan walaupun mereka tidak mempunyai hukum Taurat yang tertulis (Roma 2:13-14)

Galatia 5:18
Akan tetapi jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.

Perlu di ketahui bahwa Roh Kudus tidaklah harus membuat manusia menjadi sakti, jadi jangan berharap kamu memperoleh kekuatan fisik/metafisik menjadi sakti mandraguna. Roh Kudus bekerja melalui hati. Dan kadar kehadiranNya berbeda dan tumbuh dalam setiap manusia.

Hanya percaya kepada Yesus atau cuma baptis saja tidak berarti langsung menerima Roh Kudus. Itu hanyalah tahap awal dari penyerahan diri kepada Kristus, selanjutnya kehendak Allah akan memberikan karunia Roh kudus. Baptisan pada hakekatnya adalah memohon hati nurani yang baik, Roh kudus bekerja melalui hati. Jadi setiap mereka yang sudah benar menerima Roh Kudus, pasti hatinya baik, dan nuraninya membawanya menjauhi dosa. Bukan karena ketakutan akan hukuman, tapi dgn cinta dan kesadaran penuh. Makanya Yesus mengatakan ini :

Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak dan dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.” (John 15: 6-7)

Karena Dia tau bahwa kalau jika Dia ada dlm kamu, maka kamu tidak akan meminta macam2 yang di luar keinginan Dia yang ada di dalam kamu.


Catatan :


Untuk menerima roh Kristus, tdklah selalu bagi mereka yg mengaku kristen, namun hanya bagi setiap orang yg melakukan ajaranNya. Ingat bahwa Yesus tidak membawa agama, tapi  ajaran. Orang yg teguh melakukan perintah Allah, maka ia AKAN di benarkan oleh Kristus, baik itu kristen maupun non kristen. Allah tdk memandang agama, Allah menyelidiki hati manusia. Untuk tahu apa itu Kristus bisa di baca di judul Hakikat Kristen