CHRISTIANITY DAN KABBALAH


Kabbalah (berarti receiving) adalah ajaran kuno di kalangan yahudi yang merupakan interprestasi mistis dari Bible (PL). Kabbalah berisi set ajaran (esoteric) yg di maksudkan untuk menjelaskan secara mistis hubungan antara Ein Sof (The Infinite One) dan ciptaanNya. Ajaran ini merupakan bagian yang integral dari Judaism yg secara umum di anut di kalangan Yahudi sebelum pada masa yesus hingga saat ini.

Kabbalah bukanlah ilmu sihir, bukan pemuja setan, tapi pengetahuan mistis ke-Tuhan-an.. Banyak yang salah mengerti (atau sengaja) tentang kabbalah. Banyak yang menjadi anti yahudi tanpa sebab jelas, akan berbuat segala cara untuk menjelek-jelekan yg berhubungan yahudi.
Paulus dan Kabbalah, tentang Adam

Dalam kitab Zohar (literature kabbalah) di kenal istilah/sebutan “Adam Qadmon”, yg berarti “High Man, the Heavenly Adam, First Adam”  yg adalah “Form” manusia dalam gambaran dari segala yg ada di atas (sorga) dan di bawah (bumi) (bukan Adam yg dan daging)

Adam Qadmon merupakan “struktur/template/design” manusia yang di di buat sebelum proses penciptaan manusia secara fisik terjadi . Dia adalah bagian dari GOD, Dialah yang kemudian menciptakan Adam (fisik) sesuai dengan “Image”Nya sendiri (yang adalah image dari GOD). Dia  itu bukanlah GOD itu sendiri, tapi refleksi cahaya dari GOD (God's Garment of Light/image of God)

Kaitannya dengan Bible :


1Co 15:47 The first man is of the earth, earthy: the second man is the Lord from heaven.

Menjadi jelas kenapa Paulus harus menggunakan istilah “First/second Adam" dalam ayat di atas. Jelas itu bukan ide original/spontan dari Paulus, tapi merupakan “Kabbalah wisdom”,  yang adalah latar belakang dari sosok Paulus (paulus adalah murid dari
Rabban Gamaliel I, seorang pemuka agama yahudi = kabbalist)

Paulus menggunakan term “the First Adam" dan "second Adam” adalah dari sisi waktu eksistensinya di bumi (1st Adam=earthy, 2nd Adam= heavenly), sedang kabbalah menyatakan dari sisi waktu eksistensi yg sesungguhnya/sejak sebelum penciptaan (1st Adam= heavenly, 2nd Adam= earthy).

Dari uraian diatas maka dapat di tangkap adanya kesamaan antara "Adam Qadmon" dalam kabbalah dan Kristus dalam bible :

Ef 1:4  Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
 
"Dia (kristus) adalah "Image"dari "the invisible god" yang tercipta sebagai pattern/template/design dalam menciptakan manusia." (manusia di ciptakan "di dalam" dia)



Segala sesuatu dijadikan oleh “KRISTUS/Adam Qadmon/Heavenly Adam/ Mesias, yang bukan lain adalah gambar Allah itu sendiri.

Rom 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.

Dari semula memang manusia telah di tentukan untuk di jadikan/di ciptakan segambar dengan “template/pattern/design” yg sudah di jadikan/disiapkan sebelumnya.

Efesus 1:4, TB. “Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.”

Sekali lagi Paulus mengatakan hal yang sama dengan Rom 8:29 di atas, yaitu bahwa sebelum dunia di jadikan (sebelum Genesis 1:1), Allah telah memilih/memutuskan untuk menjadikan Adam/First Man dalam  pattern/image-nya, pattern/image itu di sebut "Kristus/Adam qadmon". Ketika menciptakan binatang dan tumbuhan, Allah tidak menciptakannya segambar denganNya, hanya ketika mencipta manusia Dia menciptakan dalam gambarNya.

Dalam Kabbalah, Adam Qadmon di hubungkan dengan "pre-existing soul of Messiah".
Lalu bagaimana nasib Adam (earthy), sebagaimana di katakan Paulus dalam Roma 5:14, bahwa "Adam (Manusia) adalah gambar/figure/pattern dia yang akan datang (YESUS KRISTUS), jika gambar/pattern itu rusak (corrupt) dan binasa, maka begitu juga dengan  segala yang di hasilkan dari pattern tsb. Itulah sebabnya Yesus datang datang dan harus mati di kayu salib untuk menebus dosa manusia/adam. ( ingat! kata "Adam" sebenarnya bukan nama, tapi kosa kata ibrani yg berarti "manusia"). Jadi yang di maksud adalah menebus adalah dosa Adam yang di lakukan dulu di taman eden, bukan dosa2 perbuatan manusia..

Salam...

70 GODS FOR 70 NATIONS


Dalam Kabbalah di katakan bahwa ada 70 allah untuk 70 bangsa, yang masing-masing allah di tugaskan untuk menjadi penguasa dari satu bangsa. Allah-allah ini sering di sebut sebagai. "the son of god". 

Ayat2 yang mencerminkan hal itu :

Mzm 82:1 “Allah berdiri dalam sidang ilahi, di antara para allah Ia menghakimi:” 

Mat 10:5 Kedua belas murid itu diutus oleh YESUS dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria, melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."

Terlihat bahwa YESUS menahan diri untuk tidak menyalahi/berbenturan dengan "daerah kekuasaan" dari allah yang lain, sebelum waktuNya tiba.

Dan kalau kita melihat dalam perumpamaan kebun anggur (Mat 21:33), yang sebenarnya mengatakan sesuatu yang tersembunyi sejak semula, bahwa dunia ini "di sewakan" kepada para penggarap" kebun anggur". 

"...Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain.” (Mat 21:33_TB)




PAULUS, KABBALAH, DAN ......RAMBUT PANJANG...



Quote
“Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.” 1 Korintus 11:6, TB.

“Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.” 1 Korintus 11:7, TB.

“Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang,” 1 Korintus 11:14, TB.

Mungkin banyak yang heran, kenapa Paulus bicara mengenai rambut dan tudung kepala? Bahkan YESUS-pun tidak pernah menyinggung masalah rambut. Lalu dapat ide dari mana Paulus? 

Lagi-lagi ini adalah dari tradisi Kabbalah. Dalam Kabbalah, rambut memiliki arti mistis yg penting dan ada aturannya yg cukup rumit. Dalam hukum Yahudi, wanita di perbolehkan mencukur rambut wajah dan samping kepalanya. Wanita tidak di perbolehkan mencukur brewok laki2. Pria harus menjaga rambut kepalanya tetap pendek, kecuali brewok dan cambangnya.

MISTICAL PERSPECTIVE

Rambut terasosiasi dengan dunia mistik sebagai saluran yang memungkinkan "sinar/cahaya/divine light" terserap, jadi tidak pantas bagi wanita untuk memotongnya, karena ia akan kehilangan fungsi ini. Lain halnya dgn pria, yg harus memotong pendek rambutnya, agar cahaya itu tidak terserap bagi dirinya sendiri, tapi di salurkan kepada istri dan anak-anaknya.

Wanita di sebut sebagai "malchut", yaitu sephirot ke 10 dalam “Kabalistic Tree of life”. Tidak seperti ke 9 sephirot lainnya, Malchut merupakan salah satu attribut dari Tuhan (Supernal Light) yang TIDAK memancar langsung dariNya, tapi melalui ciptaanNya (Pria) yang kemudian akan merefleksikan kemuliaan cahaya Tuhan itu dari dalam dirinya. 

Pria di sebut sebagai "Zeir Unpin", atau "The drawer of light". Ketika pria dan wanita menikah, jiwa (soul) mereka terintegrasi dan menjadi satu sistem yang lengkap (complete). Secara umum di katakan bahwa pria "drawing light" dari atas (universe), lalu perempuan adalah "wadah/tempat" cahaya itu, sehingga “cahaya” itu menjadi tersedia baginya, suaminya, dan juga anak-anaknya (sepertinya ini bukan bicara mengenai cahaya/sinar secara literal). 

Jadi ibaratnya seperti pria yang memancing ikan, lalu melemparkannya kpd istrinya yang akan menyimpannya dalam wadah, untuk keperluan keluarga.

Bagaimana perempuan mengatur cahaya ini? Yaitu dgn rambutnya !. Rambut kepala perempuan berfungsi seperti saluran cahaya/energy. Dengan menutup rambutnya dengan tudung, seorang wanita menjaga cahaya yang di terimanya itu, menyimpannya untuk keluarganya. Namun jika ia tidak menutup rambutnya, maka cahaya/energy itu menjadi tidak teratur dan akan membawa kesulitan baginya dan keluarganya.

Menurut kabbalah, fungsi menjaga “cahaya” (yg terefleksi dari suaminya) dalam rambut wanita menjadi lebih penting dari pada sekedar fungsi menutupi keindahan mahkota wanita. 

Jadi menjadi jelas (I hope) dari mana pengertian Paulus bicara mengenai rambut dan tudung rambut segala, sekali lagi ini membuktikan bahwa Paulus adalah berlatar belakang kabbalah (kabbalist).

Saya sendiri tidak mengerti kenapa Paulus membahas itu, walaupun Paulus sendiri tidak mengadopsi tradisi itu.

Quote
“Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang demikian.” 1 Korintus 11:16, TB.

Salam

HATI ADALAH CAHAYA





Bangsa ini dengan bangganya selalu menyatakan diri sebagai bangsa yang religius, banyak sekali rumah2 ibadat berbagai agama berdiri, jauh lebih banyak daripada rumah sakit ataupun panti sosial. Setiap hari, setiap minggu, orang berduyun-duyun untuk sembahyang di masjid2, gereja, ataupun kuil2 pemujaan. Namun lihat apa yang terjadi, kebobrokan moral dan mental ada di mana-mana. Korupsi dan kejahatan setiap hari terjadi di negri ini. Lalu apa yang sebenarnya terjadi? Apakah agama telah gagal membangun moralitas di negri ini?

Agama bisa dikatakan gagal karena ternyata tidak sanggup membangun akhlak yang baik bagi masyarakat, namun agama bisa dikatakan tidak gagal karena sebenarnya bukan ajaran agama yang merusak akhlak, tapi persepsi manusia terhadap agama itu sendiri yang salah sehingga tidak memberi dampak positif bagi pemeluknya.

Agama  diyakini sebagai Firman Tuhan yang berisi aturan-aturan penuntun bagi pemeluknya dalam mengenal kehendak Tuhan atas manusia. Jadi agama adalah alat ataupun jalan untuk menuju kepada kodrat manusia yang sesungguhnya, yaitu suci seperti halnya Tuhan itu suci. Namun pada kenyataannya manusia lebih menempatkan agama sebagai tujuan dari pada jalan. Sesungguhnya ajaran agama itu di berikan untuk kepentingan manusia, bukan manusia untuk agama!. Sepanjang sejarah, orang yang membunuh dengan mengatas namakan agama adalah salah satu contoh bahwa orang itu tidak mengerti kehendak Allah yang sesungguhnya.

AGAMA ITU BAGAIKAN OBAT

Setiap manusia adalah berharga di mata Allah dan layak untuk di selamatkan. Agama di berikan adalah untuk orang2 berdosa, dan kita semua berdosa, orang suci tidak perlu agama (in fact tidak ada orang  yg 100% suci). Ibarat obat,  yang di peruntukkan bagi orang sakit saja. Jadi ketika ada orang yang sakit, maka sebaiknya di obati, bukan di bunuh ataupun di asingkan.

AGAMA ITU BAGAIKAN SEORANG IBU

Seorang ibu membesarkan anaknya, memberi tahu mana yang baik, mana yang buruk, dan menjauhkan si anak dari bahaya, hingga si anak bisa mandiri dan berkarya bagi masyarakatnya. Begitu juga agama, manusia di tuntun untuk mengenal mana yang boleh, mana yang tidak, mana yang baik, mana yang buruk, sehingga hukum/aturan2 itu akan tertanam dalam hatinya dan ia menjadi yang di sebut manusia berahlak baik/manusia benar. Kesalahan fatal bagi kebanyakan orang adalah ia menjadi terlena dan tidak mau mandiri, dan selalu menjadi anak “mama”, sehingga ia lupa akan hakikat sebenarnya dari beragama. Agama di jadikan rutinitas dan formalitas belaka dan tidak menyentuh ke hati nurani. Doa-doa hanya sebatas di mulut saja dan tidak berangkat dari hati. Doa diubah menjadi mantra hafalan yang tidak dimengerti. Ketika menghadapi suatu situasi ia tidak mencari jawabnya ke hati, sehingga hati menjadi tidak berarti lagi.

AKHLAK YANG BAIK

Seperti apakah manusia yang di sebut sebagai berakhlak baik, atau berhati nurani baik? Apakah mereka yang taat agama dan yang rajin beribadah? Yang rajin bersedekah? Yang hafal ayat2 kitab suci? BUKAN!!!


Selama manusia masih melakukan kebaikan hanya karena hal itu di perintahkan oleh agama maka orang itu belumlah di sebut sebagai orang benar. Selama orang berbuat baik karena takut akan hukuman maka orang itu belumlah di sebut orang benar.

Orang yang benar di mata Allah (berakhlak baik) adalah orang yang melakukan kebaikan yang keluar dari hati nuraninya, dan bukan berasal dari luar dirinya (di suruh, di perintah, takut dosa,dsb).

Namun tahap taat agama adalah tahap yang harus di lalui oleh setiap orang untuk dapat menuju ke tahap selanjutnya, namun tahap itu bukanlah tahap yang menjadikan manusia di sebut “manusia benar/hidup”, dan bukan tahap yg final dalam kehidupan manusia.

Hati nurani sesungguhnya adalah tempat bagi Allah dalam setiap manusia, dan suara hati adalah suara Allah yang berbisik kepada manusia, jika hati itu telah mati, jika suara itu tidak lagi terdengar, maka iblislah yang akan menguasai hati dan pikiran manusia.

Betapa sedihnya seorang “ibu” jika anak yang di besarkannya harus berakhir di penjara, betapa sedihnya seorang ibu jika anak yang di besarkannya berakhir di neraka.

Jadi, jagalah hati sebaik-baiknya, karena hati adalah cahaya yang menerangi yang gelap. 

 Jika  tempat seharusnya terang itu telah menjadi menjadi gelap, bagaimana jadinya dengan tempat yang gelap?!

Salam!