PAULUS, KABBALAH, DAN ......RAMBUT PANJANG...



Quote
“Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.” 1 Korintus 11:6, TB.

“Sebab laki-laki tidak perlu menudungi kepalanya: ia menyinarkan gambaran dan kemuliaan Allah. Tetapi perempuan menyinarkan kemuliaan laki-laki.” 1 Korintus 11:7, TB.

“Bukankah alam sendiri menyatakan kepadamu, bahwa adalah kehinaan bagi laki-laki, jika ia berambut panjang,” 1 Korintus 11:14, TB.

Mungkin banyak yang heran, kenapa Paulus bicara mengenai rambut dan tudung kepala? Bahkan YESUS-pun tidak pernah menyinggung masalah rambut. Lalu dapat ide dari mana Paulus? 

Lagi-lagi ini adalah dari tradisi Kabbalah. Dalam Kabbalah, rambut memiliki arti mistis yg penting dan ada aturannya yg cukup rumit. Dalam hukum Yahudi, wanita di perbolehkan mencukur rambut wajah dan samping kepalanya. Wanita tidak di perbolehkan mencukur brewok laki2. Pria harus menjaga rambut kepalanya tetap pendek, kecuali brewok dan cambangnya.

MISTICAL PERSPECTIVE

Rambut terasosiasi dengan dunia mistik sebagai saluran yang memungkinkan "sinar/cahaya/divine light" terserap, jadi tidak pantas bagi wanita untuk memotongnya, karena ia akan kehilangan fungsi ini. Lain halnya dgn pria, yg harus memotong pendek rambutnya, agar cahaya itu tidak terserap bagi dirinya sendiri, tapi di salurkan kepada istri dan anak-anaknya.

Wanita di sebut sebagai "malchut", yaitu sephirot ke 10 dalam “Kabalistic Tree of life”. Tidak seperti ke 9 sephirot lainnya, Malchut merupakan salah satu attribut dari Tuhan (Supernal Light) yang TIDAK memancar langsung dariNya, tapi melalui ciptaanNya (Pria) yang kemudian akan merefleksikan kemuliaan cahaya Tuhan itu dari dalam dirinya. 

Pria di sebut sebagai "Zeir Unpin", atau "The drawer of light". Ketika pria dan wanita menikah, jiwa (soul) mereka terintegrasi dan menjadi satu sistem yang lengkap (complete). Secara umum di katakan bahwa pria "drawing light" dari atas (universe), lalu perempuan adalah "wadah/tempat" cahaya itu, sehingga “cahaya” itu menjadi tersedia baginya, suaminya, dan juga anak-anaknya (sepertinya ini bukan bicara mengenai cahaya/sinar secara literal). 

Jadi ibaratnya seperti pria yang memancing ikan, lalu melemparkannya kpd istrinya yang akan menyimpannya dalam wadah, untuk keperluan keluarga.

Bagaimana perempuan mengatur cahaya ini? Yaitu dgn rambutnya !. Rambut kepala perempuan berfungsi seperti saluran cahaya/energy. Dengan menutup rambutnya dengan tudung, seorang wanita menjaga cahaya yang di terimanya itu, menyimpannya untuk keluarganya. Namun jika ia tidak menutup rambutnya, maka cahaya/energy itu menjadi tidak teratur dan akan membawa kesulitan baginya dan keluarganya.

Menurut kabbalah, fungsi menjaga “cahaya” (yg terefleksi dari suaminya) dalam rambut wanita menjadi lebih penting dari pada sekedar fungsi menutupi keindahan mahkota wanita. 

Jadi menjadi jelas (I hope) dari mana pengertian Paulus bicara mengenai rambut dan tudung rambut segala, sekali lagi ini membuktikan bahwa Paulus adalah berlatar belakang kabbalah (kabbalist).

Saya sendiri tidak mengerti kenapa Paulus membahas itu, walaupun Paulus sendiri tidak mengadopsi tradisi itu.

Quote
“Tetapi jika ada orang yang mau membantah, kami maupun Jemaat-jemaat Allah tidak mempunyai kebiasaan yang demikian.” 1 Korintus 11:16, TB.

Salam