KERAJAAN ALLAH


Setelah saya mengulas tentang peristiwa di Kerajaan Allah, maka sekarang akan saya membahas mengenai apa yg di maksud dengan “Kerajaan Allah?”, Terlebih dahulu akan saya kutip beberapa ayat yang memberi gambaran tentang Kerajaan Allah :


“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama biji sesawi, yang diambil dan ditaburkan orang di ladangnya. Memang biji itu yang paling KECIL dari segala jenis benih, tetapi apabila sudah TUMBUH, sesawi itu lebih BESAR dari pada sayuran yang lain, bahkan menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang pada cabang-cabangnya.”(Mat 13:31-32)

“Hal Kerajaan Sorga itu seumpama RAGI yang diambil seorang perempuan dan diadukkan ke dalam tepung terigu tiga sukat sampai khamir seluruhnya.” (Mat 13:33)

 Kemudian Yesus berkata, “Kerajaan Allah adalah seperti seorang yang menabur benih. Pada malam hari ia tidur dan pada siang hari ia bangun, benih itu bertumbuh terus. Bagaimana benih itu bertumbuh, orang itu tidak tahu. Tanah itu sendiri yang membuahkan hasil. Mula-mula keluarlah sebuah batang, kemudian bunganya, lalu buahnya. Kalau gandum itu sudah masak, petani itu menyabitnya, karena sudah waktunya untuk menuai.” (Mark 4:26-29)

“Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini, pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini.” (Yohanes 18:36).

  “Kerajaan Allah akan datang, tetapi tidak dalam tanda-tanda yang dapat kamu lihat dengan matamu. Orang tidak akan berkata, ‘Kerajaan Allah ada di sini.’ atau ‘Ada di sana.’ Tidak, Kerajaan Allah ada di tengah- tengah kamu.”(Luk 16:20-21)

Dari ayat di atas dapat di ambil point bahwa :
  • Kerajaan Allah memiliki sifat utama yaitu  mengembang (ragi)/ menjadi lebih besar (tumbuh).
  • Kerajaan Allah bukan bersifat materi/duniawi..
  • Kerajaan Allah itu tidak terlihat oleh mata, dan berada bukan berasal dari dunia ini, tapi juga menjangkau dunia ini dalam setiap manusia.
Demikian juga kerajaan Allah, ada bagian dari kita yang adalah bagian dari kerajaan Allah, yang bukan berasal dari dunia ini, yang bukan dari tanah ataupun debu. Ada saatnya kerajaan Allah itu belum terhubung kepada setiap manusia, sehingga banyak manusia yang  dikatakan hidup dalam “kegelapan”, tapi akan ada saatnya di mana di katakan bahwa “Kerajaan Allah telah datang”, yaitu ketika “Firman Allah yang merupakan terang hidup” telah bersemayam dalam hati  manusia yg percaya. Di saat itulah “Terang” telah menang, kegelapan telah di kalahkan, dan kehendak Allah sepenuhnya terjadi di bumi. Saat ini kuasa iblis masih menghalang-halangi hal itu untuk terjadi sepenuhnya. Karena itulah kita selalu berdoa “Datanglah KerajaanMu, jadilah kehendakMu di bumi, seperti terjadi di sorga”.

Jadi Kerajaan Allah itu bukanlah merujuk kepada satu tempat, tapi suatu jaringan besar Allah /GOD yang mencakup dunia (di dalam jiwa/roh manusia) dan di luar dunia (Sorga), yaitu jaringan Ilahi, di mana kehendak Allah (terang/kudus) telah nyata dalam setiap umatNya yang percaya akan FirmanNya.


“Barangsiapa mempunyai telinga untuk mendengar, hendaklah ia mendengar!”